loading...

Translate

Archives

Thank Benefactors

Home » , , » Kesangaran 300: Rise of an Empire

Kesangaran 300: Rise of an Empire

Sullivan Stapleton bertugas menggantikan Gerard Butler

Disebut begitu karena sekuel ini terasa lebih gelap dan kolosal!


Sutradara: Noam Murro

Pemain     : Sullivan Stapleton, Eva Green, Lena Headey

Genre        : Perang

Rating       : 2,5 (dari 5) bintang


Antagonis ini tampil sangar-maksimal!

Siapa yang tak lupa dengan kegigihan dan nasib tragis yang epik dari Raja Leonidas tempo hari. Hanya dengan bekal 300 tentara dan ‘kostum perang’ bercawat (yang hebatnya tak bikin mereka masuk angin atau minimal kena flu!), berani-beraninya menggempur armada raksasa Persia!

Kisah epik-tragis tersebut memang begitu tanggung. Ending yang merana membuat setiap mata yang menontonnya terganga tak percaya kalau ratusan tentara berperut enam kotak kalah perang! Dilanjutlah pertempuran saga melawan armada Persia pimpinan Xerxes yang bak dewa itu.

Lebih gelap dibanding pendahulunya

Kesan epik lebih menggila lagi. Armada laut Persia dipimpin antagonis seksi, Artemisia, yang diperankan dengan galak-sadis oleh Eva Green – mantan gula-gulanya James Bond di Casino Royale. Sedangkan sosok gagah (yang lagi-lagi bercawat), ditempati Themistokles (Sullivan Stapleton) yang entah kenapa kok terlihat lebih ‘lembut’ dibanding Leonidas.

Bisa jadi begitu, mungkin karena Themistokles bukanlah orang Sparta, dirinya adalah komandan Yunani, tetangga Sparta. Yang membuat salut, Themistokles adalah jomblo murni yang mengabdikan dirinya untuk armada perangnya sendiri sehingga lupa untuk membina keluarga. (Ini penuturan Themistokles sendiri!)

Komandan Yunani ini pengganti sosok Raja Leonidas dalam epik ini

Tak heran, begitu dirinya dipepet Artemisia yang galak-sadis tapi seksi, tembok sangar si komandan Yunani ini pun roboh! Dan film pun diakhiri dengan pernikahan Themistokles-Artemisia … Ups! Tidak lah … Keduanya justru makin berseteru intens dengan armadanya masing-masing!

Kasar dan Nyata

Rasa kolosal lebih terasa megah

Rise of an Empire memang kelihatan lebih kolosal dan gagah. Efek visual tetap jadi andalan utama. Tapi lupakan adegan-adegan slo-mo yang kerap tampil via 300 besutan Zack Snyder dulu. Noam Murro, sang sutradara, lebih suka bertingkah dengan adegan-adegan perang yang cepat, sangar, sadis dan ya, itu semua membuatnya kelihatan lebih nyata (dan sangat gelap)!

Jika 300 terasa begitu melankolis, Rise of an Empire mengambil rasa dimana lukisan perang dan feel film perang kolosal yang historis bersatu.



0 Comment:

Post a Comment

Share on Social Media