Benarkah menjadi awet muda itu harus menelan sperma dan bukan karena digigit vampir cantik seperti Bella?
Pada bagian pertama, menelan sperma jadi mitos awet muda yang ampuh. Mitos, jadi itu hanya anggapan klasik saja. Benar atau tidaknya bisa dilihat pada zat-zat yang dikandung sperma itu sendiri, seperti spermidine, yang dianggap meningkatkan masa hidup sel-sel tubuh.
Dr. Evert Pangkahila membenarkan ada beberapa penelitian spermidine memakai media hewan yang disebut di atas (pada bagian pertama). Disebut kalau lifespan dari kelompok yang mendapat spermidine lebih panjang sekitar 15-30 persen. Hal serupa juga ditemukan pada percobaan dengan sel darah merah dan sel kekebalan tubuh manusia.
Lebih lanjut ia menjelaskan hal tersebut bermula dari penemuan bahwa sering terjadi penurunan spermidine pada tingkal sel manusia seiring proses penuaan yang menjadikan penelitian mengenai spermidine marak dilakukan.
Sementara itu publikasi penelitian oleh Soda K, dkk dari Saitama Medical Centre, Jichi Medical University, Jepang pada November 2009 menyebutkan bahwa tikus yang diberikan makanan yang kaya kandungan polyamine memiliki insiden kelainan ginjal (glomerulosklerosis) yang lebih kecil dari kelompok dengan diet rendah polyamine.
Kemudian penelitian dari Finlandia tahun 2006 melakukan inaktifasi dari gen yang membentuk spermine atau spermidinie pada tikus, sehingga para tikus tersebut mengalami diabetes tipe dua saat usia tua.
“Namun yang perlu diingat belum ada penelitian yang dilakukan pada manusia secara utuh dan belum ada data pasti yang menyebutkan berapa banyak konsentrasi sperma yang diperlukan untuk mencapai efek yang diinginkan dalam tubuh manusia, berapa batas konsentrasi yang aman dan tidak menimbulkan efek samping, atau adakah efek samping dari pemberian dosis tinggi dan apakah efek seperti pada binatang percobaan juga bisa timbul pada manusia?” jelas Evert panjang lebar.
0 Comment:
Post a Comment