Akhirnya, Anda pun meminang si dia dengan cincin istimewa. Tapi, ups, kok jadi banyak pertanyaan?
Begitu cincin manis melingkar di jari Anda dan si dia, rasa senang pun membuncah. Cerita-cerita seputar itu pun diharapkan keluar dari mulut Anda. Tambah lagi sederet pertanyaan yang lama-lama terdengar menganggu. Apa saja itu? Berikut beberapa diantaranya seperti yang dilansir dari Huffington Post.
“Kapan menikahnya?”
Yang bikin annoying adalah sederet jawaban panjang tentang bagaimana pernikahannya akan diadakan dan sederet persiapan yang dilakukan. Tambah, belum lagi selesai menjawab Anda sudah dipotong dengan sederet kalimat ‘Bagaimana kalau pestanya begini…’ dan ‘Bagaimana pestanya begitu…’ No!
Cara Merespon:
Jika Anda belum punya konsep pernikahannya (atau tak mau membagi infonya), bilang saja kalau Anda memang sedang mempersiapkan beberapa pilihan, dan segera memberitahu jika segalanya sudah fix.
Jawab pertanyaan yang datang dengan nada bercanda
“Seberapa Besar Cincinnya?”
Yang menjengkelkan, tentu saja kebanyakan calon pengantin tak peduli dengan ukuran cincin tunangan yang dipakai. Yang penting Anda berdua sudah memakainya! Jadi buat apa ditanyakan tentang ukuran? Apakah mereka (teman-teman Anda) berencana ingin merampok cincin Anda?
Cara Merespon:
Bilang saja ke mereka “Ukurannya sempurna! Saya suka!”
“Berapa banyak biaya yang disiapkan?”
Yang menyebalkan, ini bukanlah urusan siapapun. Kecuali jika yang menanyakan adalah orang-orang terdekat Anda. Tapi tetap saja sangat kasar untuk menanyakan masalah jumlah uang, apalagi mengenai biaya pernikahan.
Cara Merespon:
Balik tanya saja ke mereka, “Kenapa?” Karena ujungnya si penanya akan bilang ‘Hanya ingin tahu saja’ Tapi tentu saja, pakailah nada bercanda meski Anda sedikit kesal. Dengan nada bercanda kali-kali saja si penanya memang ingin memberikan sedikit suntikan dana. Why not?
“Apakah kamu mengundang si X dan si C?”
Untuk pertanyaan ini, jangan pernah memberi jawaban pasti. Ini menyangkut tempat yang akan digunakan, karena bisa saja Anda memotong jumlah tamu yang diundang mengingat luas tempat yang terbatas.
Cara Merespon:
Jawab saja “Kami memang belum menyelesaikan daftar undangan”, tapi kalaupun Anda sudah membuat daftarnya tak perlu memberitahu detailnya. Oh ya, karena ini masalah sensitif, silahkan bicarakan tentang si X atau si C dengan keluarga. Apakah memang benar-benar penting untuk mengundang mereka.
Pertanyaan sinis biasanya datang dari rasa cemburu. Biarkan saja!
“Anda yakin dia calon yang tepat? Hahaha!”
Sekilas ini terdengar seperti pertanyaan lelucon tapi sebenarnya ini adalah lelucon paling garing (apalagi berhubungan dengan urusan pasangan seumur hidup)!
Cara Merespon:
Jangan menjawabnya dengan serius atau langsung membela diri dan si dia sebagai pilihan pasangan hidup Anda. Jawab saja dengan santai: “Yup! Yakin sekali. Kalau tidak mana mungkin tukeran cincin!”
“Kamu tahu kan, 50 persen pernikahan berakhir pada perceraian?”
Ini pertanyaan menganggu dari orang yang sinis. Biasanya dipicu karena dirinya cemburu, jadi tak usah menanggapinya dengan serius.
Cara Merespon:
Sekali lagi, jangan terjebak pada sikap serius untuk menjelaskan kenapa Anda ingin menikahi si dia. Bilang saja pada si sinis: “Well, kami berdua masuk kelompok 50 persen mereka yang menikah bahagia.”
“Kapan rencana punya anak?”
Halo? Bagaimana kalau fokus terlebih dulu ke pernikahan? Faktanya, pertanyaan ini akan dimulai begitu Anda bertunangan dan menikah dan terus berlanjut hingga Anda dan si dia benar-benar memiliki anak. Dan pertanyaan pun berubah,”Kapan mau punya anak lagi?”
Cara Merespon:
Jawab saja dengan santai: “Begitu kami siap!” Tapi jika pertanyaan ini seringkali mendarat di telinga dan benar-benar mulai mengesalkan, silahkan jawab “…Begitu orang-orang berhenti bertanya tentang itu.” Adil, bukan?
0 Comment:
Post a Comment