Hanya Untuk Bernostalgia???
Kekurangan Film Star Wars: The Force Awakens - Sudah berapa kali nonton Star Wars: The Force Awakens? Faktanya, seberapa pun banyak nonton film garapan JJ Abrams ini, feel dari Star Wars Episode VII tetaplah terbatas pada sensasi nostalgia belaka. Kenapa?
Saat menonton untuk kedua kalinya, sensasi menonton pertama kali itu sudah lenyap tuntas. Tanya kiri-kanan, banyak yang bilang (plus sederet review di luar sana) kalau Episode VII lebih banyak mengadopsi momen-momen versi orisinilnya alias Episode IV!
Dibilang ‘mengadopsi’ karena rasanya kasar kalau menyebutnya ‘menjiplak’, mengingat effort yang dilakukan JJ Abrams bolehlah tak enteng.
Lalu apa yang bikin Episode VII kering rasa?
Robot droid yang dibikin demi menebus kekecewaan para fanboy (sebutan penggemar berat Star Wars) akan karakter Jar Jar Binks yang konyol, ternyata tak bisa berbuat banyak selain cara jalannnya yang bak bola. BB-8 kelihatan masih kalah hebat dibanding R2-D2! Disimpan untuk Episode VIII?
CAPTAIN PHASMA & KYLO REN
Storm Trooper berkostum perak ini terbilang sangar. Dan kebanyakan dari kita mengharapkan kalau kapten ini punya tingkat kebengisan atau kehebatan melebihi Boba Fett. Phasma jadi kalah gigi dibanding karakter yang diperankan suara Lupita Nyong’o, Maz Kanata! Padahal Gwendoline Christie perkasa sebagai Brianne of Tarth dalam Game of Thrones …
SUPREME LEADER SNOKE
Yeah, Andy Serkis lagi-lagi muncul dalam karakter rekayasa CGI sebagai pemimpin tertinggi First Order, Snoke. Sayangnya, meski kelihatan sangar, rupa Snoke malah jadi mengingatkan kita akan Voldemort-nya Harry Potter dan bak pimpinan besar Nazi Jerman. Alhasil, tak heran kalau tak ada kesangaran maksimal dari divisi antagonis! Kylo Ren-nya saja tampak konyol. Tak sedashyat Darth Vader-nya Anakin. Dasar wannabe…
TERLALU BANYAK REFERENSI EPISODE IV, V dan VI
Jika di-scan lagi dengan detail, tak ada poin baru dari Episode VII. Dengan kata lain: TAK ADA YANG ORISINIL DARI EPISODE VII. Menghibur: ya. Untuk jadi memori sebagai film sci-fi hebat: hmmm … Tidak. Kami tak asal bunyi. Situs Independent dari Inggris mengatakan hal itu dan media film asal Amerika, Variety, malah bilang: “Storyline The Force Awakens terlalu cetek dan ‘turun’.
0 Comment:
Post a Comment